Kamis, 08 November 2012

Definisi Parkour

Sejarah Parkour
Parkour mempunyai arti bergerak atau berpindah tempat dari point A ke point B seefisien dan secepat mungkin yang menggunakan prinsip dari Parkour dengan mengedepankan keindahan bergerak sekaligus diimbangi oleh kemampuan dari tubuh manusia itu sendiri.
Sebenarnya Parkour sudah ada sejak dulu sebelum manusia mengenal kata “Parkour” itu sendiri. Tapi Parkour dideskripsikan dan dikenalkan ke seluruh dunia oleh seorang pria berkebangsaan Perancis yang dikenal dengan nama David Belle. Dialah yang telah memperkenalkan olahraga ini ke seluruh dunia yang awalnya hanya berkembang di Perancis. Sehingga akhirnya berkembang ke seluruh daratan Eropa dan akhirnya menyebar ke seluruh dunia.
Namun jauh sebelum itu, ada seorang pelaut Prancis pada abad 19 bernama Georges Hebert yang mengembangkan metode latihan yang mampu mengeluarkan energi manusia yang tersembunyi dalam tubuhnya. Hebert terinspirasi oleh suku di Afrika yang memiliki kemampuan atletik dan gimnastik. Ternyata, yang bisa membuat suku tersebut kuat adalah lingkungan sekitarnya yang telah melatih mereka dengan sendirinya selama bertahun-tahun.
Akhirnya, Hebert menciptakan sebuah latihan yang diberi nama methode naturalle yang terkenal dengan moto ‘etre fort pour etre utile’ atau ‘to be strong, to be useful’.
Latihan ini meliputi sepuluh gerakan dasar yaitu walking, running, jumping, swinging, quapedral movement, balancing, throwing, lifting, climbing, dan swimming. Metode itulah yang akhirnya dipakai para tentara Prancis di perang Vietnam. Salah satu yang mendalami latihan itu adalah Raymond Belle, ayah David Belle itu sendiri.
Terinspirasi dari ayahnya, Raymond Belle seorang tentara Perancis yang akhirnya bergabung dengan sapeurs-pompiers ( pemadam kebakaran militer). Lahir di tengah keluarga pemadam kebakaran membuat David terinspirasi dengan cerita-cerita tentang kepahlawanan. Saat berumur 16 tahun, David memutuskan untuk meninggalkan sekolah untuk mencari kecintaannya akan kebebasan, aksi, dan untuk mengembangkan kekuatan dan ketangkasan yang dimilikinya agar berguna dalam kehidupannya, seperti yang selalu dinasehatkan oleh ayahnya.
Raymond memperkenalkan pada anaknya tentang sebuah latihan halang rintang dan metode natural yang akhirnya dikenal dengan nama Parkour. Sejak saat itu ,setiap David sepulang sekolah ia mulai memainkan skenario sendiri bagaimana dia bisa meloloskan diri dari situasi yang sulit. Menurut David, Parkour dapat berguna sebagai self-defense dalam keadaan tidak terduga. Saat martial art bisa disebut sebagai sebuah bentuk latihan untuk fight (bertarung), parkour merupakan suatu bentuk latihan untuk flight (kabur).
Sejak Usia 15 tahun, David Belle pindah ke Lisses (salah satu kota di Perancis). Pada waktu itu, dia bertemu dengan para remaja di sana yang tertarik dengan apa yang dilakukan oleh David. Disinilah cikal bakal dari lahirnya sebuah grup Parkour yang dikenal dengan nama Yamakasi. Bersama teman masa kecilnya, Sebastian Foucan beserta beberapa pemuda lainnya mulai mengembangkan Yamakasi sebagai tim Parkour yang dikenal di Perancis. Namun karena perbedaan prinsip, David dan Sebastian berpisah dan meninggalkan Yamakasi. Sehingga saat film Yamakasi yang dibuat pada tahun 2001 harus tetap berjalan tanpa kehadiran mereka berdua.
David tetap memegang prinsip Parkour yang tetap mengedepankan tentang keefektifan dan efisiensi yang menampilkan kesederhanaan dan memiliki filosofi melewati rintangan dengan cepat dan efisient. Sedangkan Sebastian lebih memilih untuk membuat gerakan-gerakan dari parkour terlihat lebih indah yang dapat membuat orang yang melihatnya menjadi tertarik. Sehingga akhirnya ia menambahkan gerakan acrobat seperti flip atau salto dikombinasi dengan gerakan “pacours du combatant” yang akhirnya menjadi Freerunning. Hal tersebut yang membuat David Belle berbeda pandangan dengan Sebastian Foucan. Karena menurut David Belle, gerakan acrobat atau salto sangat tidak efisien dan sangat bertolak belakang dengan originalitas Parkour. Selain itu, keinginan untuk melakukan gerakan hanya untuk dilihat orang lain tanpa keinginan untuk melakukan gerakan itu dari diri sendiri, merupakan hal yang bertolak belakang dengan parkour.
Saat ini David Belle memulai tur dunia dengan asosiasi yang dia dirikan (PAWA) bersama tim Parkour yang dulu dia dirikan. Dan ini hanyalah sebuah awal
Terminology
Parkour berasal dari kata parcours du combatant yang berarti pelatihan halang rintang untuk sesi militer. Kata Parcours “c” diganti menjadi “k” dan “s”nya dipakai untuk menjelaskan filosofi Parkour itu sendiri. “Parkour’s philosophy about efficiency” .
Sedangkan istilah Traceur adalah sebuah sebutan untuk para praktisi Parkour. Seseorang bisa dikatakan traceur jika orang tersebut sudah memahami arti, basic, dan filosofi dari Parkour itu sendiri. Traceur berasal dari kata “tracer” yang berarti cepat, mempercepat (to trace/ to go fast).
Filosofi dan nilai moral dalam Parkour.
Definisi dari Parkour sendiri adalah seni berpindah tempat melewati beberapa obstacle dari point A menuju point B. Seni ini adalah cara baru untuk beradaptasi lingkungan atau melewati segala macam bentuk obstacles yang ada di sekitar kita hanya dengan mengandalkan kekuatan tubuh manusia seutuhnya.
Tujuan dan inti dari Parkour itu sendiri adalah mampu menghadapi semua rintangan atau obstacles di sepanjang track yang kita lalui, baik itu di lingkungan alam maupun di lingkungan perkotaan, dengan mengunakan beberapa gerakan yang istimewa dan indah dengan cara mengkombinasikan beberapa gerakan yang mengalir dan control yang penuh.
Parkour juga mengandung pembelajaran yang positif untuk diri sendiri, yaitu manjawab tantangan untuk melawan semua rasa takut dari dalam diri kita sendiri. Karena kadangkala setiap rintangan dan obstacles yang akan kita lalui tidak seperti yang pernah kita bayangkan.
Nilai-nilai kehidupan yang terdapat dalam Parkour
1. Seni untuk melewati semua masalah dalam track kehidupan.
Saat kita menjalankan track kehidupan, terdapat banyak rintangan dan masalah hidup yang terlihat seperti obstacles dalam hidup. Semua orang pasti mempunyai tjuan akhir. Tapi saat kita bergerak ke tujuan akhir, banyak rintangan (obstacles) yang menghadang. Dengan memakai prinsip dari Parkour, kita akan berusaha melewati rintangan obstacles tersebut dengan indah dan penuh control. Memecahkan masalah yang kita hadapi dengan efektif dan efisien. Semua manusia pasti mempunyai track kehidupannya masing-masing.
2. Melawan Rasa takut.
Seseorang yang takut untuk mencoba, tidak akan berbuat apa-apa dan tidak akan menjadi siapa-siapa. Semua manusia pasti melewati proses seperti ini. Kalau kita tidak bisa melawan rasa takut, ngga akan ada kemajuan dalam kehidupan. Kita bisa naik motor, sukses dalam bisnis, menang tender dan sebagainya adalah buah dari keberanian kita melawan rasa takut.
Tapi ingat ukur ketakutan dan keberanianmu dengan meteran nyali. Kalau kita terlalu berani, kita akan bertindak bodoh, ceroboh bahkan celaka. Tapi kalo terlalu takut, maka kita tidak akan berbuat apa-apa. Jadi antara rasa takut dan berani harus seimbang.
3. Bangkit dari kegagalan.
Saat kita mencoba suatu gerakan di Parkour, kita akan selalu mengalami kegagalan atau jatuh. Tapi kalo kita terus bangkit berdiri dan mencoba lagi, kita pasti akan bisa menguasai salah satu gerakan tersebut. Begitu pula dalam kehidupan. Intinya berani gagal alias berani jatuh. Coba lagi dan pelajari supaya tidak gagal dan jatuh lagi.
4. Flexibilitas dan fluiditas.
Berlatih Parkour akan membuat diri kita flexible dan semangat kita terus mengalir. Begitu pula dalam kehidupan. Saat kita berada dalam lingkungan baru, kita berpikir untuk tetap flexible dan mampu beradaptasi dengan lingkungan tersebut. Walaupun lingkungan tersebut awalnya tidak membuat diri kita nyaman. Sedangkan fluiditas akan membuat diri kita mempunyai semangat yang terus mengalir untuk menjalani kehidupan walaupun mempunyai masalah yang berat.
5. Kreatifitas dan kebebasan.
Dalam Parkour kita bisa berkreasi untuk menciptakan gerakan atau menggabungkan beberapa gerakan dasar menjadi gerakan baru tergantung kreatifitas kita. Hidup pun begitu, kita harus kreatif sehingga bisa berguna dan bermanfaat dalam kehidupan. Selain itu, Parkour juga mengajarkan kita untuk bergerak bebas menuju kebebasan tanpa melawan aturan.
Parkour menentang kompetisi.
Sebuah kampanye datang dari beberapa praktisi Parkour tentang menentang keras adanya kompetisi dan rival di dalam Parkour. Kompetisi tidak sesuai dengan filosofi dan nilai moral dari parkour yang mengutamakan kebebasan. Kompetisi hanya akan mendorong seseorang untuk mengalahkan orang lain yang disaksikan oleh penonton atau hanya akan menambah keuntungan oleh beberapa corporasi yang hanya mengambil keuntungan dari Parkour.
Latihan Parkour bukan ditujukan untuk melawan atau mengalahkan orang lain. Parkour ditujukan untuk membantu orang lain sehingga manusia mempunyai cara berpikir moderasi (sederhana) dan memiliki ketahanan fisik yang lama.
Parkour Bukan Olah Raga Ekstrem.
Banyak orang awam yang melihat video-video Parkour mulai beranggapan bahwa Parkour adalah olah raga ekstrem dan menggolongkannya dengan olahraga seperti skate board, bmx dan lainnya. Sehingga banyak orang yang nekat melakukan gerakan-gerakan berbahaya yang akhirnya berakibat pada cedera serius.
Parkour tidak hanya berhubungan dengan nyali saja, tapi sangat berhubungan erat dengan pikiran matang, latihan fisik dan dan teknik yang terus menerus dilakukan. Gerakan-gerakan yang kita lihat melalui video seperti yang dilakukan David Belle dan anggota Yamakasi merupakan hasil dari sebuah latihan panjang selama belasan tahun.
Mengembangkan dan menyebarkan Parkour
Saat ini Parkour mulai dikenal di seluruh dunia termasuk di Indonesia sendiri. Perlahan-lahan beberapa traceur yang mengerti akan filosofi dan teknik dalam Parkour mulai bertambah. Berkat pembelajaran dari beberapa informasi yang benar mengenai originalitas tentang parkour dari sumber-sumber terpercaya, lambat laun Parkour menjadi sebuah kebutuhan dan disiplin dalam setiap traceur yang memiliki pemahaman dalam jiwanya masing-masing. Pengetahuan seperti inilah yang harus disebarkan ke masyarakat luar dan memberikan edukasi yang benar tentang Parkour mulai dari sejarah dan filosofi yang terkait di dalamnya.
Intinya adalah, Parkour bukan hanya melatih fisik saja. Parkour juga mencerminkan sebuah filosofi moral dengan nilai-nilai tersendiri. Bukan hanya sekedar sebuah olah raga, tapi juga sebuah seni. Dan yang paling penting Parkour adalah sebuah filosofi yang selalu dipakai semua orang setiap hari. **

Artikel ini ditulis oleh Brex (Traceur asal Malang) dan Bullseye ( Traceur asal Jakarta)
Sumber : berbagai sumber 



Artikel berasal dari http://www.parkourindonesia.web.id/artikel/definisi-parkour.html

Rabu, 24 Oktober 2012

Pertanyaan dan Jawaban

Q : Apakah komunitas ini terbuka untuk umum?
A : Ya. Komunitas kami terbuka untuk UMUM.

Q : Bagaimana caranya gabung dengan Play_on Parkour Malang ? Syaratnya apa?
A : Teman-teman bisa langsung bergabung pada waktu kita latihan (jadwal latihan dicantumkan di bagian bawah).

Q : Apa saya harus izin dulu kalo ingin bergabung ke komunitas ini?
A : Yang teman-teman butuhkan hanya izin ke orang tua saja. Tidak perlu menuliskan "izin gabung ya kaka" di wall ini. Kami menerima semua orang yang ingin belajar dan maju bersama kami.

Q : Kalo saya datang cuma [1 minggu 1x / 1 bulan 1x / 1 tahun 1x / 1 abad 1x ] boleh ga?
A : Boleh. Kita dengan senang hati menerima teman-teman.

Q : Lokasi latihannya dimana yah?
A : Universitas Brawijaya ( Area Panjat Tebing )

Q : Apa yang harus saya pakai?
A : Pakai saja kaos, celana / training dan sepatu yang nyaman untuk olahraga. Jangan lupa bawa minum juga.

Q : Ada iuran / biaya wajib yang harus saya bayar? Berapa?
A : Hanya uang kas sebesar 2.000 rupiah untuk tiap 1 kali latihan

Q : Pingin gabung nih. Latihannya dimana ya?
A : Ini jadwal latihan resmi kami

Jadwal Latian

hari Minggu
Type : Basic Begginer , Teknik , Fisik dan Free Jamming
Waktu : Pk 09.00 s/d selesai
Tempat : Panjat Tebing UB (Belakang Samanta Krida)

Q : Saya ingin bergabung tapi saya khawatir akan [berat/umur/gender/dan lain-lain]. Apakah masih bisa bergabung?
A : Sudah banyak orang yang bergabung bersama kami, mulai dari anak-anak sampai dewasa, dari yang kurus hingga gemuk dan selalu ada tempat untuk mereka yang ingin bergabung untuk berlatih bersama.
Kita disini telah melihat orang-orang mendapatkan kepercayaan yang lebih baik dalam hidup, mengalami penurunan berat badan, mendapatkan teman baru, berbagi pengalaman hidup dan bisa merasakan komunitas ini untuk semua orang.

Q : Apakah ada batasan umur untuk berlatih parkour?
A : Seperti yang sudah kami sampaikan sebelumnya, tidak ada batasan umur untuk berlatih parkour. Tetapi kami menyarankan agar orang tua yang memiliki anak berumur dibawah 15 tahun untuk dapat menemani anak mereka berlatih atapun melihat latihan mereka. Hal ini bertujuan supaya orang tua dapat memutuskan apakah parkour cocok untuk anaknya atau tidak.

Q : Kok sekarang Play_on Parkour Malang pake ngisi formulir segala sih?
A : Sebelum ada formulir ini, kita tidak mempunyai data keanggotaan komunitas ini. Mudah-mudahan dengan adanya formulir ini kita bisa mengetahui data dari keanggotaan komunitas ini.

Q : Saya harus ngisi formulir ga nih?
A : Untuk teman-teman yang sudah lama ataupun baru bergabung DAN sudah merasa COCOK dengan komunitas ini wajib mengisi formulir.

Q : Formulirnya bisa dapet dimana?
A : FORMULIR PENDAFTARAN ANGGOTA PLAY_ON PARKOUR MALANG ,isi formulir tersebut

Q : Ada contact person?
A : Untuk teman-teman yang ingin menghubungi kita bisa via email di playon.parkour[at]gmail.com

Kita pernah mencatumkan no. handphone yang tentunya kalian dapat dari halaman ini dan seringkali SMS yang masuk menanyakan hal yang sama perihal jadwal latihan dan cara bergabung. Padahal di halaman ini pertanyaan teman-teman sudah terjawab.
Jadi kita memutuskan untuk tidak mencantumkan no. handphone dikarenakan alasan yang kita sebutkan di atas. Harap maklum.

Q : Kalo saya udah ga latihan selama [1 minggu / 1 bulan / 1 tahun / 1 abad ] boleh ikut lagi ga?
A : Sampai saat ini kita belum pernah denger ada komunitas yang melarang anggota nya untuk berlatih lagi karena jarang latihan. Dan belum ada aturan yang melarang kalian untuk latihan bersama kami. Intinya : Latihan lagi yu bareng kita karena kita kangen sama kalian.

Q : Aku mau gabung , tapi masih malu.. ?
A : Kalau malu mending di rumah aja , nonton spongebob... PROBLEM ????



Untuk media ataupun pihak yang ingin bekerjasama dengan kami, bisa meninggalkan proposal ataupun contact person anda di email kami playon.parkour[at]gmail.com

Minggu, 06 Mei 2012

Dilution

Dilusi:
a) Sebuah proses untuk membuat lebih lemah atau mengurangi kekentalan.
b) Sebuah kondisi dilusi atau kondisi yang dilemahkan.
c) Zat yang diencerkan.

Saya sudah lama tidak menulis belakangan ini karena pikiran saya sedang sibuk, dan baru sekarang saya merasa ingin berbagi hasil dari pemikiran saya. Tulisan ini mungkin saja menyinggung perasaan Anda, mungkin terasa seperti ditujukan kepada Anda, dan mungkin memang begitu.
Saya bisa hidup dengan dibenci orang-orang karena mengatakan apa yang benar, tapi saya tidak bisa terus hidup tanpa membagi pendapat saya kepada orang-orang yang mungkin saja bisa terbantu karenanya. Saya tahu saya bukan satu-satunya yang memiliki pendapat ini, dan saya rasa ini sangatlah bermanfaat untuk mengatakannya, terlebih bila pendapat saya bisa mengubah cara pandang seseorang dan bisa membantu orang tersebut. Tulisan ini juga ditujukan kepada teman saya yang baru-baru ini berhenti berlatih, Seorang teman yang merasa terkucilkan, merasa ketinggalan, merasa khawatir, merasa bahwa dia tidak sehebat orang-orang lainnya. Tulisan ini juga ditujukan untuk dia dan semua orang yang merasa berkecil hati melihat orang-orang disekeliling mereka melakukan sesuatu yang tidak bisa mereka lakukan... dan juga untuk para pendatang baru di dunia parkour.
Kemarin adalah hari ke-1300 saya berlatih Parkour. Saya bukan tipe orang yang suka merayakan hari aniversary, tapi pada hari itulah hasil pemikiran saya selama dua minggu bersatu dan menjadi sesuatu yang padat di kepala saya.

Saya mulai latihan 1301 hari lalu September 10, 2003, sehari setelah "Jump London" ditayangkan untuk pertama kalinya di Channel 4 , dan saya takjub saat saya melihat kebelakang dan mengamati seberapa banyak yang sudah terjadi dan bagaimana hidup saya telah berubah sejak saat itu.
Saya dengan jelas mengingat latihan pertama saya, 185 minggu dan 6 hari yang lalu, waktu itu saya bersama teman baik saya, Tom, dan kami berdua sangat bersemangat setelah menonton Jump London, dan ingin segera meloncat dan mencoba! Saya ingat mencoba beberapa Vaults, loncatan kecil melewati ayunan dan saya juga ingat dengan nyata ketakutan saya sewaktu saya loncat dari atap Klub gimnas lokal dan rolling di rumput.. Saya rasa ketinggian atap itu sekitar 12 feet [3.6576 m]. Saya melakukan hal ini karna saya berpikir bahwa inilah parkour, meloncat dari tempat tinggi dan hidup untuk menceritakan tentang kehebatan kita keesokan harinya. Betapa jauhnya kita semua telah berkembang dari cara berpikir ini...atau salahkah saya?

Sekarang, seperti yang banyak orang bilang, sehari setelah hari latihan pertama badan terasa seperti di siksa di neraka. Anda ingat sensasi rasa ngilu yang amat sangat saat menaiki tangga sehari sesudah latihan keras yang pertama? Saya masih ingat paha saya sakit selama dua minggu, rasanya seperti habis dipukuli sekelompok preman yang mengunakan pemukul kasti.
Di zaman ini ada kekayaan informasi berharga yang tersedia untuk orang-orang yang baru mulai di seni-disipline ini, informasi yang saya tidak bisa dapatkan pada masa-masa awal latihan saya. Untuk saya hanyalah "Trial-and-Error" dengan jumlah error yang lebih banyak.. Tetapi, walaupun dengan keuntungan bisa memanfaatkan pelajaran dan pengalaman traceur-traceur veteran, saya berpikir apakah ada akibat dari cara belajar demikian..

Saya sadar betapa sulitnya untuk David Belle dan OT [Original Traceur] lainnya di Lisses sewaktu mereka memasuki kegelapan 15 tahun yang lalu tanpa mengetahui apa yang mereka sedang lakukan atau tujuan mereka di masa depan. Mereka perlahan-lahan mengukir sebuah jalan ke tujuan baru dan menjadi pelita penerang jalan itu untuk orang-orang ikuti. Selama bertahun-tahun mereka menciptakan gerakan-gerakan dasar dan menyempurnakannya hingga hampir semua rintangan bisa dilewati dengan menggunakan beberapa teknik dasar, yang mereka lakukan adalah prestasi luar biasa. Sebuah petualangan singkat yang traceur zaman ini bisa lewati dengan cepat, mereka belajar 10 teknik baru dalam 2 bulan, untuk mencapai hal ini di tahun 90'an, para OT di Lisses akan memakan waktu sekitar 5 tahun.

Jadi dengan kecepatan kita berkembang, membangun dan belajar. Pasti kita bisa mengejar mereka yang mengukir jalan di depan dan bisa membantu mereka menjadi pelita penerang jalan ini bukan?
Saya rasa tidak.

Saya rasa kita berjalan terlalu cepat dijalan yang sama dengan mereka. Dan kita akan kehabisan bahan bakar sebelum kita bisa mengejar mereka. Mereka melihat ke belakang, melihat kita di kejauhan dan mungkin mereka berharap kita bisa mengejar mereka dan membentuk seni-disiplin ini untuk terus bertumbuh, tapi saya rasa tidak banyak orang dari generasi depan yang bisa mengejar mereka. Saya mau mengutip Sthéphane Vigroux [salah satu OT], "saya rasa untuk kebanyakan orang ini harus menjadi lebih personal...semua orang sedang bergerak...saya sangat senang untuk mereka...tapi terlalu terburu-buru, terlalu cepat, terlalu gampang, terlalu banyak pamer...terlalu banyak" [video S$F volume 3]

Ada beberapa orang yang telah berlatih parkour kurang dari satu tahun dan bisa melakukan hal-hal yang lebih besar dan lebih jauh dari orang-orang yang sudah berlatih untuk 4 tahun dan saya rasa ini disebabkan oleh banyaknya informasi yang tersedia sekarang. Ini bisa terdengar baik, dengan generasi yang mendatang orang-orang bisa meloncati process "Trial-and-Error" dan melakukan apa yang terbukti benar dan mecapai level yang baik di parkour. Tapi saya cemas.

Saya rasa proses "Trial-and-Error" ini telah mengajarkan OT dari Lisses banyak hal tentang diri mereka dan mengisi diri mereka dengan gaya kreativitas, cinta, dan keberanian yang mulai terlupakan di jaman ini, yang sudah mulai digantikan oleh latihan "sesuai dengan buku". Saya percaya tidak hanya kemampuan mental dan fisik mereka lebih hebat dari saya, saya percaya ini akan terdilusi dan melemah di generasi-generasi mendatang sewaktu traceur-traceur dimasa depan akan mulai berlatih.. Orang-orang sekarang memiliki daftar gerakan-gerakan untuk dipelajari setelah mereka selesai dengan satu gerakan, mereka dengan terburu-buru akan pindah ke sesuatu yang lebih baru, sesuatu yang lebih besar, sesuatu yang lebih menakjubkan.

Terasa seperti cara untuk dihormati di komunitas parkour zaman ini adalah untuk membuat sesuatu yang besar dan hebat dalam jangka waktu latihan yang minimal. Selama anda bisa melakukannya, tidak peduli berapa rapih gerakannya, entah berapa lambat waktu untuk memanjatnya, entah seberapa baik cara mendaratnya, atau separah apa cidera yang diakibatkannya pada tubuh. Semua orang akan berkata-kata si "X" bisa "Y" artinya dia lebih hebat dari "Z" karena dia baru latihan untuk sekian bulan! Hal ini bisa terus melonjak dan ini saya rasa telah merusak ini parkour yang sebenarnya.

Orang-orang melakukan gerakan-gerakan yang hebat supaya dipandang orang lain. Dan ini sangatlah menyedihkan bagi orang-orang yang bekerja keras dan berkembang tahap demi tahap untuk melihat hal-hal ini terjadi di sekitar mereka. Mereka terpengaruh untuk mencoba hal-hal yang melebihi kemampuan mereka sewaktu mereka melihat hal-hal itu dan ini bukanlah salah mereka.

Untuk saya Parkour adalah petualangan yang panjang dan bermanfaat, bukan hanya sebuah pertarungan besar yang singkat.

Saya tidak hanya khawatir untuk kemajuan mental dan kreativitas praktisi Parkour baru yang akan terkorbankan, tapi saya juga prihatin untuk kemajuan fisik yang tidak menjadi bagian dari cara latihan yang terlalu "berdasarkan buku" itu.

Seperti saya, beberapa dari kalian mungkin pernah ingat bagaimana kakek adalah orang satu-satunya yang bisa membuka toples botol saat makan bersama, padahal dia sudah tua. "Kekuatan kakek" yang saya katakan ini bukanlah keajaiban, ini adalah hasil dari 60 tahun kerja keras dan merupakan kekuatan yang terbentuk dari tahun-tahun penggunaan otot yang berulang.

Saya khawatir jalan pintas yang tersedia untuk praktisi zaman ini mungkin saja mencuri perkembangan otot mereka yang sangat berharga yang dimiliki traceur-traceur Lisses, sebuah jalur syaraf yang tertanam dalam, jumlah pengalaman dan ingatan otot(muscle memory) yang banyak yang tidak mungkin bisa digantikan oleh buku, artikel, atau kata-kata. Kekuatan kakek.

Kita semua tahu kita bisa mengkondisikan tubuh kita untuk membantu kemampuan teknis, tapi saya rasa sebagian orang masih memaksa perkembangannya terlalu terburu-buru dan berkembang terlalu cepat. Saya terus-menerus melihat hal-hal yang dilakukan traceur baru yang belum pernah dilakukan oleh traceur yang telah berlatih bertahun-tahun, dan terkadang traceur yang lebih berpengalaman merasa tidak nyaman. Seringkali mereka mempertanyakan latihan mereka dan bertanya-tanya mengapa mereka tidak sehebat itu, bertanya-tanya dimana kekurangan mereka dan bertanya-tanya mengapa setiap orang terlihat lebih baik dari mereka.

Sebagian orang mendatangi saya, merasa depresi tentang latihan mereka dan mencari saran dan bertanya dimana kesalahan mereka, apa yang dilakukan orang-orang baru yang tidak mereka lakukan. Jawaban yang saya berikan sederhana. Praktisi-praktisi baru melakukan loncatan dari tempat tinggi, teknik-teknik yang mengagumkan. Semuanya hebat, sulit, jauh, panjang, dan lain-lain. Semua itu telah menyalakan sumbu yang kelak akan terbakar lebih cepat sebelum waktu yang mereka inginkannya, ini karena tubuh mereka belum siap untuk hal-hal yang mereka lakukan. Bukan masalah pada lutut saja, bagaimana dengan kerusakan yang terjadi pada bahu mereka yang melakukan ayunan besar dari dahan ke dahan? Bagaimana dengan sikut mereka?
Apa efek jangka panjang dari semua ini?
Apa efek jangka panjang dari melakukan Arm Jump (cat-leap) setinggi 12 kaki [3.6 m] jika bahu belum mengalami 10.000 kali latihan yang lebih kecil?
Apa efek jangka panjang dari melakukan drop dari ketinggian 15 kaki [4.5m] ke beton jika kaki belum merasakan 10.000 kali drop dari ketinggian 5 kaki [1.5m]?
Waktu yang akan menjawab.

Lihatlah traceur-traceur terbaik dunia. Pergilah ke Lisses dan perhatikan mereka, bicara dengan mereka, berlatih bersama mereka dan belajarlah dari mereka. Mereka adalah yang terbaik bukan karena keturunan dari leluhur atau karena mereka gila untuk mencoba segala hal yang baru sewaktu mereka muda dan mereka bukanlah yang terbaik karena mereka berkembang dengan cepat. Mereka adalah yang terbaik dan terkuat karena mereka berkembang dengan bertahap. Mereka membangun lapisan demi lapisan tameng di tubuh mereka selama bertahun-tahun. Mengulangi gerakan-gerekan beribu-ribu kali dan tak terburu-buru menjalani proses tersebut. Mereka mempunyai "kekuatan kakek" yang terakar dalam dan ketahanan dan kekebalan terhadap injury yang datang dari perkembangan tahap demi tahap.

Banyak wawancara dengan David Belle membahas tentang tentang cedera, dan David selalu menggelengkan kepala dan berkata bahwa lututnya baik-baik saja, tangannya baik-baik saja, dia tidak merasakan sakit. Ini setelah 18 tahun berlatih, Sangat berbeda dengan sekarang, kita melihat parktisi yang baru berlatihan selama setahun, harus berhenti selama berbulan-bulan karna mengalami masalah lutut, dislokasi bahu, tendonitis, operasi untuk memperbaiki tubuh dibawah umur 20 tahun. Apakah ini semua kebetulan? Atau ini disebabkan oleh karena kita mendorong terlalu keras, terlalu cepat, berusaha untuk menjadi yang terbaik dan terlalu banyak membandingkan diri ke orang-orang lain?

Parkour adalah sebuah perjalanan pribadi yang penuh dengan kerja keras. Tidak ada jalan pintas dan tidak ada cara cepat. Jika kamu ingin "untuk menjadi dan bartahan" [Philoshopy Parkour "Être et Durer (To Be and To Last)"]saya menyarankan anda perhatikan kembali latihan anda dan tanya diri anda sendiri apakah anda melakukan ini semua hanya untuk bersenang-senang, untuk beberapa tahun saja, sebelum anda berhenti bilamana sudah memiliki rumah, pekerjaan, kawin dan punya anak dan pesiun. Jika iya, maka lakukanlah sesuai dengan keinginan anda, lakukan loncatan yang hebat, lakukan apapun yang anda inginkan dan jangan melihat ke belakang. Ingat saja bahwa anda mempengaruhi orang lain yang melakukan parkour dengan serius dan berlatih keras untuk menjadi kuat. Berpikir dua kali sebelum anda mengatakan, "Gua bisa melakukan ini, kenapa Loe engga buat juga?" kepada mereka.

Tapi jika kamu ingin benar-benar mendisiplinkan diri anda, menjadi kuat dan bertahan di Parkour, janganlah membandingkan diri anda dengan orang lain. Merupakan sebuah godaan saat ditantang untuk melakukan sesuatu yang melebihi batas kemampuan anda, sewaktu anda melihat orang yang pengalamannya lebih sedikit dari anda melakukannya. Jadilah orang yang bijak dan sadari kerusakan yang mereka lakukan pada diri mereka sendiri dan banggalah karena anda mengetahui anda tidak dapat dipengaruhi. Dalam sepuluh tahun kedepan, saat mereka berjalan menggunakan tongkat, anda akan bisa melakukan loncatan yang mereka lakukan ratusan kali tanpa meneteskan keringat.
Saya tidak tahu persisnya bagaimana kita bisa membantu generasi parkour mendatang, dan juga masa depan Parkour. Dengan memberikan pengalaman kita kepada mereka, kita bisa membantu mempersiapkan mereka, tapi jangan sampai pengalaman tersebut menjadi pengganti proses trial-and-error atau kita semua hanya akan menjadi jiplakan guru kita. Harus tetap ada elemen trial-and-error dan elemen penjelajahan, petualangan. Mereka harus dibiarkan untuk berkembang sesuai dengan kemampuan mereka tanpa merasakan tekanan dari orang-orang di sekitar mereka.
Saya akan membuat ini tujuan personal saya untuk membantu orang-orang yang saya lihat terpengaruh untuk melalukan sesuatu yang mereka tak inginkan. Akanlah sangat baik jika anda yang membaca tulisan ini juga bergabung dan membantu saya.

Kesimpulan dari artikel diatas adalah:
1. Jika anda adalah pendatang baru di dunia parkour, cari tahu sebanyak mungkin dan berlatihlah dari orang-orang telah melangkah sebelum anda. Tapi jangan sampai kehilangan kreativitas dan kemampuan untuk berpikir untuk diri kita sendiri. Cobalah hal-hal baru, jelajahi metode-metode yang berbeda dan berkembanglah sesuai dengan kemampuanmu. Yang perlu diingat adalah orang-orang sebelum kamu memiliki pengalaman fisik, yang saya sebut "kekuatan kakek", dan itu tidak mungkin diajarkan atau diwariskan. Kamu bisa mempercepat pemahaman teori tapi anda tidak bisa mengambil jalan pintas pada praktek sebenarnya jika kamu ingin bertahan di disiplin ini.
2. Jika anda adalah orang yang lebih berpengalaman di Parkour dan merasa bahwa pendatang-pendatang baru lebih hebat bila dibandingkan dengan anda, jangan merasa terpengaruh untuk mendorong diri anda terlalu keras atau melakukan sesuatu hanya karena mereka bisa melakukan. Cobalah untuk mengingatkan mereka akan bahayanya melakukan hal-hal yang melebihi batas kemampuan tubuh mereka - walaupun mereka bisa melakukan sesuatu, tidak berarti mereka harus melakukannya. Mereka belajar lebih cepat daripada anda karena mereka memiliki banyak informasi yang bisa mereka dapatkan, yang tersaji karena kerja keras dan pengalaman anda.
Jika anda peduli dengan masa depan parkour, adalah kewajiban kita untuk berkembang dengan pikiran yang sehat dan memperingatkan mereka untuk tidak terburu-buru. Jika kita merasa mereka terlalu memaksa atau terburu-buru maka mereka harus belajar untuk bersabar. Jika kita tidak melakukan ini, perlahan Parkour akan mati seiring dengan melemahnya praktisi Parkour, hanya sekedar duplikat yang tidak memiliki kreatifitas, yang melemah dan semakin melemah karena banyaknya cedera latihan yang disebabkan dari memaksa diri sendiri dan kehancuran sendi.
Apakah kamu akan membantu mendilusikan Parkour dan traceur-traceur yang baru, atau apakah anda ingin membantu mengentalkan dan menguatkan mereka?

"Melangkahlah dengan perlahan karena anda melangkah diatas mimpiku." - William Butler Yeats

Penulis: Chris "Blane" Rowat
http://blane-parkour.blogspot.com/2007/04/dilution.html
http://www.parkourgenerations.com/article/dilution
Diterjemahkan dengan ijin dari penulis.
Penerjemah : emon dan ertehbasi
Edit Bahasa : Bullseye

Sumber : http://www.parkourindonesia.web.id/artikel/dilution.html

Minggu, 01 April 2012

Earth Hour Malang 2012

Tanggal 31 Maret 2012, Ini pertama kali Event Earth Hour di kota Malang dan ini pertama kali kami sebagai Play_on Parkour Malang berpartisipasi dalam acara ini. tapat pukul 16.00 kami berkumpul di Balai Kota Malang untuk persiapa perform, setelah para Malang Allstar Cheerleading perform , tepat pukul 16.40 kita dari Play_on Parkour Malang perform di Balai Kota Malang tepat di hadapan Walikota Malang Peni Suparto dan Jajaran pejabat di kota Malang.
Banyak sekali komunitas yang hadir dalam event Earth Hour ini mulai dari Malang Breakin' (Break Dance), Malang Shuffle Community, Teater Ruang Karakter, Malang Beatbox, Indonesia Nunchaku Chapter Malang, Komunitas Yoyo Malang, Malang Fixed Gear, B2W Malang, Skateboard, dll.
Semoga di tahun yang akan datang , semakin banyak angota masyarakat kota Malang yang mengerti tentang hemat energi dan mengerti arti penting dari sebuah kata "setelah satu jam , jadikan gaya hidup".

Selasa, 13 Maret 2012

Sejarah Singkat Play_On Parkour Malang

    Pada akhir tahun 2002 Brex menonton acara "Ripley's believed or not" di salah satu tv swasta, nah ketika sedang asik-asiknya nonton, dia tertarik pada sekumpulan anak-anak muda prancis yang berlari dan melewati penghalang dengan begitu indahnya, melompat, memanjat, salto dan rolling. "YAMAKASI" itulah nama kelompok tersebut, pada awalnya Brex tidak percaya pada olahraga ini, tapi dia sangat suka dengan olahraga yang seperti itu, akhirnya dia mencoba-coba sendiri yamakasi di sekolahannya pada waktu jam istirahat dan pulang sekolah, saat itu dia menamainya dengan "Yakazima" maklumlah dia lupa nama olahraga itu.

Film Yamakasi

    Pada awal tahun 2003 keluarlah film Yamakasi di bioskop-bioskop Indonesia, akhirnya dia tahu nama olahraga itu, "Yamakasi!" dengan berbekal uang pas-pasan dia ingin menonton film tersebut, tapi uangnya tidak cukup untuk masuk bioskop (saat itu Rp 7000), akhirnya dengan kecewa dia tidak jadi nonton.

    Hari-hari Brex sama seperti biasa, tapi kini dia kelas 2 SMA, pada waktu itu ada obstacle yang lumayan tinggi (dekat kelasnya) setiap hari ketika dia pulang sekolah, dia pasti melompati itu (karena kelasnya di lantai 2), beberapa bulan kemudian temannya memberitahu Brex bahwa dia meloncati itu seperti aksi di Yamakasi, kemudian Brex bertanya :
            Brex    : "kok kamu tahu Yamakasi ?"
            Temen : "ya, karena aku barusan lihat filmnya"
            Brex    : "apa masih diputar di bioskop"
            Temen : "enggak! aku lihat di VCD!"
sejurus kemudian dia minta temannya untuk meminjami VCD itu, akhirnya Brex lihat film itu.....

    Sejak saat itu dia rajin ke warnet untuk cari informasi tentang olahraga itu, tapi hasilnya tetap nihil, putus asa dengan keadaan itu, dia tidak pernah mencari lagi informasi Yamakasi di internet, apalagi dia sudah naik kelas 3, konsentrasinya hanya pada UAN.

    Lulus di sekolahannya (MAN Malang 1) Brex ngelanjutin pendidikannya di Wearness pada jenjang D1 Jurusan Desain Grafis, UAN sudah selesai, cari-cari informasi Yamakasi kumat lagi, kali ini dia berhasil mendapatkan informasinya, tapi hanya filmnya yang kedua "The Great Challengge", lagi-lagi uangnya habis sebelum sempat nonton di bioskop, tapi beberapa minggu kemudian sudah ada VCDnya.

    Hampir 3 bulan dia sudah mengganyang pendidikan di Wearness, hasilnya dia coba mendesain-desain apapun yang berbau olahraga Yamakasi. ketika komputernya kena virus brontok, dia terpaksa ngeformat drive C: nya (karena saat itu dia belum kenal komputer dan anti virus), setelah format, dia pinjam CD master desain (Corel, Adobe, Macromedia, dll) ke temennya yang bernama Max, saat dia membuka CD itu, ada beberap trailer film (mulai dari iklan-iklan lucu sampe bokep), satu persatu dia melihat trailer itu.... "DAMN!! ada salah satu trailer Yamakasi!", ternyata ada satu trailer aksi yamaksi, tapi bukan Yamakasi, diakhir trailer tersebut di perlihatkan situs www.urbanfreeflow.com

    Dengan berbekal uang pas-pasan, akhirnya Brex ke warnet untuk cari informasi tentang Urban Freeflow itu, ketemu! ya, akhirnya Brex mengetahui apa itu Urban Freeflow dan apa itu Yamakasi, ternyata olahraga itu adalah PARKOUR. hampir setiap hari Brex menyempatkan ke warnet untuk cari-cari informasi, alhasil, dia dapat basic beserta video-video dari situs-situs Parkour di seluruh dunia.

    Setiap hari Brex mempelajari basic itu, kemudian sorenya dia mencobanya sendirian, paginya juga begitu, daripada tidur dia lebih memilih belajar Parkour sendirian.

    Tepat pada 26 Desember 2005 Brex didatangi temannya, dia tertarik dengan apa yang dilakukannya, namanya Isa dan luqman, akhirnya mereka memutuskan belajar bareng, besoknya lagi teman-temannya Brex dan Isa juga ikut bergabung, tapi hanya beberapa hari saja mereka out karena olahraga ini terlalu bahaya bagi mereka, beberapa minggu kemudian para Traceurs (pemain Parkour) Malang ini berembuk untuk mendirikan komunitas Parkour Malang, nama yang mereka sepakati untuk pertama kali adalah "Yamakasi Indonesia" tapi kemudian ditolak Isa, dia memutuskan "J-COM (Jumpers Community)" Brex setuju, akhirnya kita pakai nama itu, selang beberapa hari Moneer, le-chat, dan wild-ana bergabung, saat itu jumlah traceurs ada 6.

Play_on Generasi Pertama
     Pada akhir Januari Brex menemukan nama yang cocok untuk komunitas Parkour Malang, "Play_on" yang diambil dari bahasa jawa (playon) yang berarti "berlari" dan juga bisa berarti "bermain" dalam bahasa inggris (play on). akhirnya para Traceurs berunding untuk nama baru itu, dan akhirnya mereka menyepakati "Play_on" untuk nama komunitas Parkour Malang.

Tambahan :
    Dan kini sebenarnya ada banyak anggota Play_On Parkour Malang yang didominasi oleh remaja SMA, namun yang sering latihan ini masi tidak terlalu banyak, harapan saya yang latihan lebih banyak lagi, lebih semangat, karena kita semua sama-sama belajar. Dan moga-moga untuk JAMMING NASIONAL juga banyak yang ikut... :D

Sumber : http://brexebrex.blogspot.co.id/2009/11/history-of-playon-parkour-malang.html

Petunjuk bagi orang tua tentang parkour

Kelihatannya berbahaya!. Ekstrem!. Kalau dilihat pertama kali, Parkour tampaknya berada dalam kategori yang sama seperti skateboarding, sno...