Tiga Nama Satu Akar
Melihat banyaknya terjadi argumen di sana
sini mengenai berbagai disiplin dari seni bergerak asal Perancis yang kami
yakini ini, maka saya mencoba untuk ambil bagian dalam argumen tersebut namun
melalui pendekatan yang berbeda. Di sini saya akan mengungkapkan tentang tiga
nama metode disiplin yang lahir dari hasil kreasi para pendahulu dari
masing-masing disiplin tersebut. Apalagi setelah saya membaca beberapa
pemikiran dari mereka yang merasa lebih bangga dengan masing-masing disiplin
yang mereka pelajari.
Yang saya maksud dari tiga nama tersebut
adalah Art Du Deplacement, Parkour dan Free Running. Masing-masing disiplin ini
menuntut sebuah ketekunan kerja keras serta pemahaman yang baik dari
masing-masing individu yang menjalaninya. Untuk itulah, saya menulis note ini
untuk membuka sedikit tentang tiga disiplin yang "serupa namun tak
sama" ini ke dalam sebuah wacana, sehingga semua praktisi mampu mengisi kepada
orang lain dan mnyebarkannya kepada orang lain lagi. Okey kita mulai satu per
satu.
Art Du Deplacement
Art Du Deplacement ini bisa dikatakan
sebagai seni berpindah tempat atau seni bergerak dari satu tempat ke tempat
lain dengan menggunakan obstacles yang berada di lingkungan dengan memanfaatkan
fisik dan teknik yang menerapkan semua kemungkinan menjadi suatu rangkaian,
yang bertujuan untuk menciptakan gerakan keografi yang cantik dan spektakular
di lingkungan urban maupun alami. Art Du Deplacement dikembangkan oleh original
member dari Yamakasi yang terdiri dari sembilan orang pada awal permulaannya.
Walaupun akhirnya grup ini terpecah, namun beberapa member yang tersisa seperti
Laurent Pitermossi, Yann Hnautra, Chau Belle Dinh serta William Belle terus
mengembangkan Art Du Placement dengan definisi dan prinsipnya tersendiri di
bawah label Majestic Force. Beberapa team lain pun muncul dari seni yang
berharga ini antara lain seperti Adrenaline, TCT, Dvinsk Clan, SW crew dan
lain-lain.
Parkour
Parkour merupakan sebuah disiplin yang
diterapkan oleh David Belle setelah meninggalkan Yamakasi. Ia menerapkan
Parkour sesuai dengan apa yang telah diajarkan oleh ayahnya Raymon Belle
mengenai pelatihan halang rintang militer untuk bergerak cepat melewati obstacles
di semua lingkungan dengan gerakan yang efektif dan efisien. Parkour ditujukan
untuk beradaptasi melewati rute dengan memanfaatkan kekuatan fisik dengan
gerakan yang cepat tanpa kehilangan banyak energi untuk sampai tujuan. Semua
gerakan parkour ditujukan agar seseorang dapat mencapai tujuan atau dapat
digunakan dalam keadaan terjepit untuk melarikan diri dari kejadian tidak
terduga. Parkour merupakan disiplin yang paling populer, karena prinsip
moderasi atau kesederhanaan yang diterapkan oleh David Belle ke setiap sanubari
praktisinya di seluruh dunia.
Free Running
Free Running adalah sebuah evolusi dari
cara bergerak dan disiplin yang telah ada. Free Running merupakan kebebasan
untuk seseorang bergerak dengan gerakan yang indah dan menarik sebagai bentuk
kebebasan berekpresi dari setiap praktisinya. Disiplin ini dikembangkan oleh
Sebastian Foucan, sahabat kecil dari David Belle sekaligus salah satu pendiri
dari Yamakasi. Sebastian memasukkan unsur filosofi yang menarik dari Free
Running ini yang bersifat lebih personal dibandingkan dua disiplin lainnya.
Awal Mula
Semuanya bermula dari sebuah konsep
Methode Naturalle karya Georges Hebert. Methode Naturalle adalah cikal bakal
dari ketiga disiplin tersebut yang diciptakan oleh Georges Hebert sebelum perang
dunia pertama. Georges Hebert adalah seorang petugas angkatan laut yang suka
berkelana ke seluruh bagian dunia. Saat kunjungannya ke benua Afrika, ia
terkesan dengan sebuah suku primitif yang memiliki fisik serta skills yang
tinggi. Mereka memiliki tubuh yang kuat, flexible, energik, dan memiliki daya
tahan yang tinggi padahal mereka tidak memiliki tutor gymnastic. Akhirnya
Hebert menyadari, bahwa yang membuat mereka kuat bukanlah karena mereka latihan
gymnastic, melainkan karena lingkungan tempat tinggal mereka itu sendiri.
Terinspirasi dari suku tersebut, Hebert
menciptakan sebuah latihan yang diberi nama Methode Naturalle sebagai metode
bergerak secara alami di lingkungan sekitar. Methode Naturalle dikenal dengan
moto ‘etre fort pour etre utile’ atau ‘menjadi kuat dan berguna’ dengan tujuan
mulia untuk membantu diri sendiri dan orang lain dengan menggunakan kekuatan
dari hasil latihannya.
Latihan ini meliputi sepuluh gerakan
dasar yaitu walking, running, jumping, quadrupedal movement, climbing, balancing,
throwing, lifting, self-defense, swimming. Konsep inilah yang akhirnya
digunakan untuk pelatihan militer tentara Perancis di perang dunia kedua.
Sampai saat ini, Methode Naturalle juga dipakai dalam pelatihan militer dan
pemadam kebakaran di Perancis.
Salah satu yang mendalaminya adalah
Raymond Belle, seorang tentara Perancis yang akhirnya bergabung dengan
sapeurs-pompiers ( pemadam kebakaran militer). Raymond memperkenalkan pada
anaknya (David Belle) tentang methode naturalle dan latihan halang rintang
militer. Bersama sahabatnya Sebastian Foucan, mereka berlatih dan bermain
bersama di usia 16 tahun. Pada waktu itu, mereka berdua bertemu dengan para
remaja seusia mereka yang tertarik dengan apa yang mereka lakukan.
Bersama-sama, mereka berlatih dan mengembangkan fisik dan teknik latihan mereka
sehingga menjadi sebuah disiplin yang saat itu dikenal dengan nama "Art Du
Deplacement". Mereka terdiri dari David Belle, Sébastien Foucan, Laurent
Pitermossi, Yann Hnautra, Charles Perrière, Malik Diouf, Guylain N'Guba-Boyeke,
Châu Belle-Dinh, dan Williams Belle.
Pada tahun 1997, mereka akhirnya
melanjutkan Art Du Deplacement yang mereka latih dengan menamakan grup mereka
dengan sebutan Yamakasi. Awalnya mereka mencari kata-kata yang baik untuk
menamakan grup mereka. Mereka menginginkan kata-kata Strong Man atau Strong
Body namun sangat susah dan tidak nyaman bila diucapkan, khususnya dalam bahasa
Perancis. Disinilah Guylain (yang menjadi Rocket di film Yamakasi) menyebutkan
kata "Yamakasi" yang berasal dari bahasa Lingala (salah satu bahasa
Congo, Afrika) yang memiliki arti Strong Spirit, Strong Body, Strong Man.
Akhirnya mereka memulai menamakan grup mereka dengan sebutan Yamakasi.
Tahun 1998, Yamakasi unjuk gigi dengan
menampilkan aksi mereka di film pendek berjudul "Le Message" yang
menampilkan seni dan olahraga yang mereka lakukan. Namun setelah penampilan
mereka di acara musik "Notre Dame de Paris", David dan Sebastian
mengundurkan diri dari Yamakasi karena hak pendapatan dan perbedaan pendapat
dan definisi dari Art Du Deplacement tersebut. Sehingga saat film
"Yamakasi" yang muncul pada tahun 2001 terus berjalan tanpa kehadiran
mereka berdua.
David akhirnya menamakan seni disiplin
yang dimilikinya dengan nama “Parkour”. Nama tersebut ditemukan oleh David
Belle dengan temannya yang bernama Hubert Koundé. Kata Parkour itu sendiri dari
kata "parcours du combattant" yang berarti pelatihan halang rintang
militer yang sempat digagas Georges Hébert. Kata Parcours “c” diganti menjadi
“k” dan “s”nya dipakai untuk menjelaskan filosofi Parkour itu sendiri.
“Parkour’s philosophy about efficiency” . Sedangkan istilah Traceur adalah
sebuah sebutan untuk para praktisi Parkour. Seseorang bisa dikatakan traceur
jika orang tersebut sudah memahami arti, basic, dan filosofi dari Parkour itu
sendiri. Traceur berasal dari kata “tracer” yang berarti cepat, mempercepat (to
trace/ to go fast).
David dan Sebastien terus mengembangkan
parkour dengan memunculkan beberapa praktisi lain yang akhirnya menjadi team,
seperti Stephane Virgoux, Johann Virgoux, Sebastien Goudot, Jerome Ben Roues,
Kazuma, Michael Ramdan, Rudy Cuong dengan nama "La Releve". Team
inilah yang mengembangkan parkour yang semula di Lisses yang dikenal sebagai
Original Crew atau Original Traceur. Aksi mereka bisa dilihat dalam beberapa
video di youtube.
Untuk memudahkan Parkour dalam bahasa
yang lebih umum atau bahasa Inggris, maka Parkour juga biasa diartikan dengan
sebutan Free Running. Namun di tahun 2001, perbedaan pandangan antara David
Belle dan Sebastian Foucan mengenai prinsip yang harus ditanam dari displin
Parkour mulai terlihat. Sehingga akhirnya Sebastian dan beberapa Original
Traceur memutuskan untuk memisahkan diri mereka dari dunia disiplin Parkour.
Sebastian Foucan akhirnya menamakan
disiplin yang ia bawa dengan sebutan “Free Running”. Sebastian menciptakan
kosep dan kepercayaan “Follow Your Way” yang mengedepankan kebebasan bergerak
dan kebebasan berekspresi. Konsep Free Running kemudian mulai mewabah daerah
Inggris dengan muncul video dokumenter “Jump London” yang menampilkan Sebastian
Foucan, Johann Virgoux, serta Jerome Ben Roues. Free running mengedepankan
“freedom of movement” yang menampilkan gerakan-gerakan yang indah dan menarik
dengan konsep kesenangan pribadi.
Free Running mungkin terlihat lebih personal
dibandingkan dua disiplin lainnya. Sebastian menanamkan filosofi yang luar
biasa di dalam Free Running bagi mereka yang mencintai kebebasan bergerak untuk
mengembangkan dan membebaskan intuisi serta kreatifitas mereka. Free Running
berdiri tanpa ada team serta leader, berdiri sebagai satu komunitas Free
Running. Dengan prinsip seperti itu, maka Sebastian Foucan didaulat menjadi
duta dari komunitas Free Running di seluruh dunia.
Serupa Tapi Tak sama
Ketiga disiplin ini memang terlihat sama,
namun memiliki nilai dan tujuan yang berbeda. Seperti yang dikatakan Laurent
Pitermossi dari Majestic Force “parkour, l'art du deplacement, freerunning, the
art of movement (seni bergerak)... semuanya merupakan hal yang sama. Semua itu
merupakan gerakan dan berasal dari tempat yang sama, bersumber dari sembilan
orang yang sama. Hal yang paling membedakan hanyalah bagaimana cara setiap
orang bergerak.” Selain itu, ditambahkan oleh komentar Adit Roar yang sempat
mendapatkan sumber dari Laurent yang telah menjelaskan pengembangan dari
disiplin tersebut. "Waktu umur 16 tahun, lahirlah ADD ( L'art du
deplacement). Setelah lebih matang dan mulai beda pemikiran antara art yg
mereka kembangkan, barulah mereka memutuskan untuk mengembangkan apa yg mereka
percaya dalam diri mereka. Dan untuk membedakannya satu sama lain, mereka
berniat menamainya. Disinilah sebuah bagian dimana David memilih Parkour dan
Foucan memilih free running. Mereka berdua mengerti satu sama lain, karena
mereka mengetahui apa rasanya menjalankan apa yang mereka yakini. Dan itu tidak
bisa dirubah".
Bila memperhatikan dengan apa yang
dimaksudkan oleh Laurent, bahwa "yang membedakan bagaimana cara setiap
orang bergerak", maka hal inilah yang akhirnya membedakan beberapa
disiplin tersebut. Parkour lebih mengutamakan gerakan yang efisien yang berarti
"tidak buang-buang tenaga". Hal tersebut yang ingin dipertahankan
oleh David Belle untuk prinsip Parkour. Seperti yang dikatakannya "parkour
merupakan sebuah seni yang dapat menolong kamu melewati berbagai rintangan dari
titik A ke titik B hanya dengan menggunakan kemungkinan (kekuatan) tubuh
manusia. Pahami bahwa seni ini diciptakan oleh beberapa tentara di Vietnam
untuk melarikan diri atau mencapai suatu tujuan: semangat inilah yang saya
inginkan tetap berada pada parkour. Kamu harus dapat membedakan antara yang
penting dan tidak penting dalam situasi darurat/bahaya. Kemudian kamu akan
mengetahui apakah itu parkour atau bukan. Jika kamu melakukan gerakan akrobatik
di jalanan tanpa ada tujuan jelas atau hanya sekedar untuk unjuk (pamer)
kemampuan, mohon jangan anggap atau katakan bahwa itu adalah parkour. Akrobatik
sudah ada jauh sebelum parkour". Parkour memiliki filosofi untuk bergerak
menuju tujuan dengan melewati rintangan dengan gerakan yang efektif dan efisien
sehingga prinsip ini dapat digunakan untuk melewati rintangan di rute kehidupan
yang dilalui. Setiap traceur bergerak secara nyaman dan mementingkan efisiensi
untuk cepat sampai di tujuan.
Sedangkan Sebastian menerapkan sebuah
konsep yang menarik untuk Free Running dan setiap praktisi yang menjalani.
"Freerunning adalah sebuah evolusi. Bergerak seperti binatang. Bergerak
mengalir bagaikan air atau menemukan keseimbanganmu sendiri dengan sebuah
filosofi yang benar. Ini adalah bagian dari Free runner. Fokuslah dengan apa
yang ada di dalam dirimu melebihi yang ada di luar sana". Free running
lebih bersikap individu yang bergerak untuk menujukkan yang namanya
"Kebebasan Bergerak". Sebastian memberikan filosofi yang berbeda
dengan parkour. Bila di Parkour memiliki prinsip bergerak secara nyaman dan
mementingkan efisiensi untuk cepat sampai di tujuan, maka Sebastian memiliki
pemikiran yang berbeda. Baginya, bukan bagaimana cara cepat sampai di tempat
tujuan, yang terpenting baginya adalah bagaimana proses mencapai tujuan
tersebut. Maka disinilah Freerunning bergerak tanpa ada point a dan point b.
Bergerak sesuka hati dengan gerakan yang enak untuk dilihat dan lebih
spektakular. "Untuk apa hanya melompat ke depan kalau bisa melompat dengan
cara yang lebih indah dan menarik".
Disinilah terlihat apa yang membedakan
dari setiap masing-masing nama disiplin tersebut. Semua tertuju pada satu
sumber, namun dengan pengembangan pemikiran seiring dengan cara berpikir
masing-masing founder.
Sebuah Keputusan dan Kesimpulan
Apa yang bisa saya ambil dari semua ini?
Apa yang bisa diambil dan diserap oleh semua prkatisi yang membaca note ini?
Argumen berkepanjangan antara masing-masing disiplin justru yang akan membuat
otak, hati dan tubuh kita tertahan untuk tidak berlatih. Hal inilah yang
dimaksudkan oleh Dan Edwardes dari Parkour Generation. Sibuk memperdebatkan
mana yang benar dan mana yang salah membuat kita tidak mau menghormati sistem
latihan kita masing-masing dan menghormati sistem latihan disiplin lainnya.
Yang penting adalah, kita semua harus bisa menempatkan diri sesuai yang kita
pahami.
Bila anda tertarik dan merasa nyaman
dengan Art Du Deplacement dan metodenya, maka berlatihlah dan pahami semua
prinsip dan metode yang diterapkan. Bila anda tertarik dan merasa nyaman dengan
Parkour dan metodenya, maka berlatihlah dan pahami semua prinsip dan metode
yang diterapkan. Begitu pula dengan Free Running. Merasa lebih nyaman dengan
Free Running, maka berlatihlah dan pahami semua prinsip, filosofi dan metode
yang diterapkan.
Disini saya berbicara sebagai praktisi
yang memilih Parkour sebagai disiplin karena saya bergabung dengan "Forum
Parkour Indonesia". Maka metode serta filosofi yang saya ambil dan saya
latih adalah parkour. Begitu pula dengan anda yang merasa membawa nama parkour
di keseharian ada mulai dari bergabung dengan parkour Indonesia serta memakai
pernak-pernik parkour, maka berlatihlah parkour dengan baik sesuai dengan
metode yang diterapkan dalam sebuah komunitas di mana anda berada. Semua metode
latihan di setiap daerah tentunya sangat berbeda, namun mempunyai disiplin yang
sama yang sesuai dengan metode latihan yang sesungguhnya.
Namun bila ada yang tertarik dengan dua
bentuk latihan lainnya seperti Art Du Deplacement dan Free Running, maka
bentuklah kepribadian dirimu sesuai dengan disiplin yang kamu pilih dan
terapkan filosofinya dalam kehidupan. Kita akan berlatih bersama dan saling
mendukung dan menghormati satu sama lain tanpa melukai masing-masing disiplin.
Karena tiga nama yang terlampir disini merupakan memiliki satu akar yang sama
dari tempat dan sumber yang sama.
Fadly Bullseye
Sumber ;
Wikipedia
Art Du Depalcement
http://www.majesticforce.com
Sebastian Foucan - Freerunning Ambassador
http://www.foucan.com/?page_id=65
David Belle Parkour Official Blog
http://www.sportmediaconcept.com/parkour/
David Belle and Parkour World Association
http://web.archive.org/web/200505080214 ... lcome.html
http://www.parkourgeneration.com
video-video dokumenter
dan berbagai sumber lainnya
Tidak ada komentar:
Posting Komentar